Rabu, 18 Januari 2012

Suprise, Syala la..

Hidayatul Mabrur
Salah satu pristiwa konyol yang cukup mendapatkan banyak perhatian media pada bulan November 2011 lalu adalah pristiwa yang banyak dijuduli dengan “Satpam vs Suster Ngesot”. Agak lucu memang kejadian ini, seorang mahasiswi yang diketahui berumur 20 tahun awalnya berniat ingin memberikan surprise kepada salah satu sahabatnya yang sedang berulang tahun, namun terpaksa harus dievakuasi ke rumah sakit lantaran ditendang oleh salah satu satpam penjaga apartemen setempat. Bagaimana tidak, mahasiswi yang berniat memberikan surprise tadi berdandan ala suster ngesot yang kemudian duduk (ngesot) didepan pintu lift, sontak saja disambut tendangan “super” si satpam pada beberapa bagian wajahnya. Kejadian ini terjadi pada subuah apartemen di Bandung pada Sabtu (10/11/2011). 



Pertanyaan kemudian, siapa yang salah? motif tindakan si mahasiswi tadi adalah murni sebuah tindakan yang bertujuan untuk memberikan kejutan kepada sahabatnya. Sedangkan tindakan si satpam tadi adalah aksi refleks seorang sekuriti yang memang tugasnya menjaga kondisi keamanan apartemen. Dan tentunya tidak ada motif penganiayaan didalamnya. Maka saya yakin, tidak ada yang bisa disandangkan sebagai “kambing hitam” disini, semua terjadi dengan alasan kultural dan bisa ditolerir. 

Kegiatan memberikan kejutan menurut penulis sah-sah saja dan fire untuk dilakukan. Dalam sebuah hubungan percintaan misalnya, sudah menjadi teori bahwa kaum hawa akan sangat merasa begitu dihargai bila diberikan surprise (kejutan) dengan berbagai cara dari seorang lelaki yang ia cintai. Seorang sahabat, juga akan merasa istimewa eksestensinya apabila sahabatnya yang lain memberikan kado hadiah pada saat ulang tahunnya. Maka itulah mengapa kebanyakan orang yang memberikan hadiah kado selalu dikemas dalam sebuah bungkusan yang tertutup. Karena secara naluri, manusia sebenarnya akan merasa senang jika diberikan kejutan. Begitulah filosifi kado. 

Hanya saja, budaya masyarakat kita yang gemar memberikan kejutan saat ulang tahun memang terkadang disajikan dengan cara yang belum sehat. Terlebih kaum muda mahasiswa diberbagai kampus, seperti halnya kasus yang diatas. Maka kiranya, sudah saatnya kita lebih cerdas dalam memilih ragam surprise yang akan kita berikan. Misalnya bagaimana efek yang akan timbul setelah kejadian, pertimbangan tempat untuk memberikan surprise, hingga kondisi mental maupun fisik si target. Jangan sampai orang yang mengidap penyakit jantung diberi surprise yang tidak-tidak, hal seperti itu tentunya akan berakibat fatal.

2 komentar:

Wawan Kurn mengatakan...

hadir bang,

ini alamt saya http://wkhatulistiwa.blogspot.com

Yuli Andriansyah mengatakan...

Kok jadi Mabrur City sekarang? Salam hangat selalu. Moga sukses bisnis backlinks-nya. Wekeweke...