Minggu, 24 Juli 2011

Curhatku; Seklumit Harapan; Kepada Kakak Kelas Baruku,!

Oleh : Feni (tugas MOS.!)
Perkenalkan kak, namaku feni, siswi baru disekolah ini. Tidak usahlah lagi aku ceritakan bagaimana kisah panjangku hingga bisa menjadi salah satu siswa di sekolah ini. Yang jelas, sama hal seperti kakak-kakak dahulu, penuh dengan cerita panjang yang semua itu terus menambah lembaran baru dalam sejarah kehidupan kita. Semoga sejarah kita sama yah kak, walau hanya terpaut oleh waktu. Hehe..


Kak, kadang aku tidak percaya kini aku udah jadi anak SMA,? Ya SMA, masa-masa yang dielu-elukan oleh sebagian remaja. tentunya masa-masa remajaku juga akan banyak kuhabiskan disekolah ini bersama teman-teman dan kakak-kakakku semua. masa kebocahan mustinya sudah harusku tinggalkan, guna menapaki episode baru dalam kehidupan yang menyandang predikat remaja. Huhuy, kini akupun beranjak dewasa, kak.! Haha.. bisa kah aku?


Lentera Hati

Hidayatul Mabrur

Suatu hari, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Alaa inna fil jasadi mudghah,idzaa shaluhat shaluha jasadu kulluhu waidzaa fasadat fasada jasadu kulluhu, alaa wahiyal qalbu". Ingatlah, sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya dana apabila ia buruk maka buruklah seluruh tubuhnya. Tahukah kamu bahwa ia adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis sederhanan ini seakan memberikan gambaran kepada kita betapa pentingnya fungsi hati dalam implikasinya terhadap tingkah-laku manusia. Hati ibarat panglima, yang mengatur tentara tentaranya. Ia memerintah anggota tubuh lainnya untuk berbuat atau tak berbuat sesuatu. Mata, telinga, lisan, tangan, kai dan seluruh anggota tubuh lainnya akan baik jika panglima yang bernama hati sudah terkondisikan dengan baik.

Eksploitasi Dalam Kontek Moral Ke-indonesiaan


Eksploitasi dalam arti kontekstual kekinian, disebutkan banyak referensi sebagai tindakan semena-mena, atau politik pemanfaatan yang secara sewenang-wenang atau terlalu berlebihan terhadap sesuatu subyek eksploitasi, sehingga terkesan hanya untuk mencapai kepentingan semata-mata tanpa mempertimbangan rasa kepatutan, keadilan serta kompensasi kesejahteraan (khususnya dalam kacamata ekonomi). Tindakan ini tanpa melalui persetujuan korban dan bersifat kerja pelayanan paksa. Dalam konteks luas biasanya dimanifestasikan dalam bentuk, perbudakan atau praktik serupa itu, penindasan, pemerasan, pemanfaatan fisik, seksual atau melawan hukum mentransplantasi organ jaringan tubuh, yang semua itu memanfaatkan tenaga atau kemampuan seseorang untuk mendapatkan keuntungan baik materiil maupun immateriil.